TUGAS
PSIKOLINGUISTIK
Tentang
Makalah Penelitian
Gangguan Berbahasa Gagap Bicara
Oleh:
Kelompok 8
Andri Saputra (NPM 08090162)
Ihsan Hadi (NPM 09080174)
Nasrul Rajab (NPM 09080350)
Riyo Amriadi (NPM 09080192)
Yayasan Persatuan Guru Republik Indonesia Sumatera Barat
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Padang
2012
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Gangguan Berbahasa Gagap Bicara”.
Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menyelesaikan dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran, dan usulan guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Padang, 6 Juni 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A.Latar Belakang 1
B.Rumusan Masalah 2
C.Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A.Arti Gagap Bicara 3
B.Macam-macam Gagap Bicara 4
C.Penyebab Gagap Bicara 5
D.Tanda-tanda Gagap Bicara 6
E.Makalah yang Berkaitan dengan Gagap Bicara 8
BAB III HASIL TEMUAN DAN ANALISIS 14
A.Identitas Anak 14
B.Riwayat Anak 15
C.Analisis 17
BAB IV PENUTUP 19
A.Kesimpulan 19
B.Saran 20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Berbahasa merupakan proses mengomunikasikan bahasa tersebut. Proses berbahasa sendiri memerlukan pikiran dan perasaan yang dilakukan oleh otak manusia untuk menghasilkan kata-kata atau kalimat. Secara teoritis proses berbahasa dimulai dengan enkode semantik, enkode gramatika dan enkode fonologi. Enkode semantik dan enkode gramatika berlangsung dalam otak, sedangkan enkode fonologi dimulai dari otak lalu diteruskan pelaksanaannya oleh alat-alat bicara yang melibatkan sistem syaraf otak bicara. Ketiga enkode tersebut berkaitan dalam kegiatan produksi bahasa seseorang, yang juga berkaitan erat dengan hubungan antara otak dan organ bicara seseorang.
Manusia yang normal fungsi otak dan alat bicaranya tentu dapat berbahasa dengan baik. Namun, mereka yang memiliki kelainan fungsi otak dan alat bicaranya, tentu mempunyai kesulitan dalam berbahasa, baik produktif maupun reseptif (menerima tanggapan dari orang lain). Jadi, kemampuan berbahasa terganggu.
Gangguan-gangguan berbahasa tersebut sebenarnya akan sangat mempengaruhi proses berkomunikasi dan berbahasa. Banyak faktor yang mempengaruhi dan menyebabkan adanya gangguan berbahasa, kemudian faktor-faktor tersebut akan menimbulkan gangguan berbahasa. Maka dari itu, dalam makalah ini akan dijabarkan gangguan berbahasa yang dialami manusia khususnya anak yaitu salah satunya berbicara gagap berserta faktor-faktor yang menyebabkannya.
B.Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan maka penulis mengambil permasalahan dan merumuskannya dalam pertanyaan yakni, apa faktor yang menyebabkan anak berbicara gagap?
C.Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui faktor yang menyebabkan anak berbicara gagap.
BAB II
PEMBAHASAN
GANGGUAN BERBAHASA GAGAP BICARAA.Arti Gagap Bicara
Tertahan-tahan, tertegun-tegun tidak lancar ketika berbicara (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Gagap adalah gangguan bicara dimana suara, suku kata, atau kata-kata diucapkan berulang atau berkepanjangan sehingga mengganggu aliran normal berbicara. Sekitar 100% orang dewasa gagap, dimana 80% laki-laki dan 20% perempuan.
Dari hasil berbagai penelitian yang melibatkan sampel dalam jumlah besar, fenomena bicara gagap ini lebih banyak terjadi pada anak laki-laki daripada perempuan dengan perbandingan 4:1. Hal tersebut juga sering bersifat "datang dan pergi", artinya dua minggu hilang, kemudian muncul lagi. Apabila itu adalah ketidaklancaran normal (normal disfluency) yang berarti bahwa meskipun kelancaran itu adalah penyimpangan tetapi penyimpangan itu adalah hal yang normal pada anak-anak. Bahkan kita orang dewasa juga masih melakukan pengulangan dalam kondisi tertentu, asumsi utamanya adalah anak sedang berusaha menggunakan bentuk-bentuk baru dari bahasa yang dikuasainya yang memerlukan kemahiran mengeluarkan bunyi atau makna yang baru.
Bentuk pengulangan tersebut dapat berupa bunyi (m-m-m-mama), suku kata (ma-ma-ma-mama), kata (mama-mama-mama mau mana?), frasa (mama mau-mama mau-mama mau mana?), bunyi memanjang (mmmmmm....mama), kesulitan start (...................mama), dan pause yang sering dan tidak menentu.
Gagap adalah berbicara yang kacau karena sering tersendat-sendat, mendadak berhenti, lalu mengulang-ulang suku kata pertama, kata-kata berikutnya, dan setelah berhasil mengucapkan kata-kata itu kalimat dapat diselesaikan (Abdul Chaer, 2003: 153).
Gagap adalah gangguan bicara atau kesalahan dalam ucapan dengan cara mengulang-ulang bunyi, suku kata atau kata, atau pengulangan konsonan dan suku kata secara spasmodic (terjadi pengejaan).
Dapat disimpulan bahwa, gagap berbicara merupakan gangguan bicara dan bahasa dimana aliran bicara normal (lancar) merupakan pengulangan sering terganggu oleh suara atau suku kata, perpanjangan kata-kata atau frasa dan penyumbatan aliran udara.
B.Macam-macam Gagap Bicara1.Stammering adalah kesulitan berbicara.
2.Suttering adalah kesulitan mengeluarkan kata-kata tertentu.
Pengelompokan gagap suttering berdasarkan fasenya:
a.Gagap perkembangan
Ketidaksingkronan emosi anak yang mengebu-gebu dan pengaturan alat bicara biasanya terjadi pada anak usia 2-4 tahun.
Kondisi gagap pada periode usia 2-4 tahun merupakan keadaan yang masih wajar terjadi sebagai bagian dari proses perkembangan bicara anak. Gagap biasanya muncul karena kontrol emosinya yang masih rendah dan antusiasme anak untuk mengemukakan ide-idenya belum dibarengi dengan kematangan alat bicaranya. Sementara pada anak remaja biasanya disebabkan karena rasa kurang percaya diri dan kecemasan akibat perubahan fisik, mental dan sosial yang sedang dialaminya.
b.Gagap sementara
Gagap yang disebabkan faktor psikologis biasanya terjadi pada anak usia 5-8 tahun. Umumnya disebabkan oleh faktor psikologis, misalnya anak mulai memasuki lingkungan baru yang lebih luas, seperti lingkungan sekolah dan pergaulan, sehingga anak memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri baik secara mental maupun sosial.
c.Gagap menetap
Gagap yang tidak ada upaya atau ikhtiar disembuhkan seumur hidup. Biasanya lebih banyak disebabkan oleh faktor kelainan fisiologis alat bicara dan akan terus berlangsung, kecuali dibantu dengan terapi wicara (speech therapy).
C.Penyebab Gagap Bicara
Hal-hal yang dianggap mempunyai peranan dalam menyebabkan terjadinya kegagapan itu.
a.Faktor-faktor “stress” dalam kehidupan berkeluarga.
b.Pendidikan anak yang dilakukan secara diktator, dengan membentak-bentak, serta tidak mengizinkan anak berargumentasi dan membantah.
c. Adanya kerusakan pada belahan otak (hemisfer) yang dominan.
d.Faktor neurotik famial (Abdul Chaer, 2003: 153-154).
Kegagapan adalah disfasia yang ringan (Sidharta dalam Abdul Chaer, 2003: 154). Selanjutnya, kegagapan ini lebih sering berjadi pada kaum laki-laki daripada kaum perempuan, dan lebih banyak pada golongan remaja daripada golongan dewasa (Chauchard dalam Abdul Chaer, 2003: 154).
Gagap bicara disebabkan banyak faktor antara lain faktor biologis, sosiologis, dan psikologis. Selanjutnya akan dibahas satu persatu sesuai dengan literatur yang ada.
a.Faktor Biologis
-Kelahiran Prematur atau riwayat kelahiran bayi yang lahir prematur biasanya mengalami kerusakan mental. Sering pertumbuhan jiwa dan jasmaninya tertunda atau mengalami kelambatan.
-Genetik terjadi ketika ada garis keturunan yang membawa presdiposisi rentan terhadap serangan gagap bicara. Gangguan saraf atau neorologis terdapat gangguan pada kordinasi dari fungsi motorik untuk berbicara.
b.Faktor Sosiologis
-Lingkungan keluarga yang disebabkan tekanan psikologis dari keluarga.
-Lingkungan masyarakat yang terasa asing sehingga membuatnya tertekan.
c.Faktor Psikologi umumnya karena ketidakmatangan emosi seseorang atau kelambanan perkembangan emosi seseorang.
D.Tanda-tanda Gagap Bicara
Sebenarnya gagap tidaknya seorang anak sudah bisa dideteksi sejak fase true speech (bicara benar) di usia 18 bulan. Kegagapan ini akan tampak jelas di usia 4-5 tahun karena pada usia ini seharusnya perkembangan bahasa anak sudah baik, pemahamannya sudah bagus, pembentukan kalimat, bahasa ekspresif, dan kelancaran bicaranya juga sudah bagus, serta sosialisasi anak pun sudah lebih luas.
Kondisi gagap pada anak bervariasi dari yang ringan sampai berat. Pada gagap yang berat, selain sulit atau bahkan tak mampu mengucapkan kata dengan huruf awal b, d, s, dan t. Huruf b, d, s, t adalah huruf yang membutuhkan tenaga pada saat mengucapkannya dan justru kata-kata yang diawali dengan huruf itulah yang sering mengalami gangguan pengucapan pada penderita gagap.
Penderita gagap umumnya juga sering diikuti oleh gerakan berulang pada bagian tubuh yang tak bisa dia kendalikan. Namanya tics, yang terjadi pada wajah atau gerak-gerak kecil pada bagian punggung yang berulang dan tak terkendali. Gerakan ini merupakan representasi perjuangan dari dalam dirinya yang berat untuk dapat berbicara lancar. Napasnya pun relatif lebih cepat. Serangan gagap ini dapat terjadi setiap saat dan pada situasi-situasi tertentu seperti harus berbicara di hadapan orang-orang yang dianggapnya memiliki kelebihan daripada dirinya.
Sementara pada gagap yang ringan, anak dalam keadaan tertentu dapat bicara normal dan lancar saat sedang sendiri, berbisik, menyanyi, dan diantara orang-orang yang dia anggap lebih rendah posisi atau usianya dibanding dirinya. Serangan gagap bisa dialami bila ia merasa malu, rendah diri atau terlampau menyadari kondisi dirinya.
Secara umum tanda-tanda kegagapan yang harus diwaspadai oleh orang tua maupun guru menurut Dr. Ehud Yairi, Ph.D. dari Department of Speech and Hearing Science, Universitas Illinois, Amerika Serikat adalah sebagai berikut :
-Mengulang-ulang bunyi lebih dari dua kali, seperti i-i-i-ini.
-Anak tampak tegang dan berjuang untuk bicara (tampak dari otot-otot wajah, terutama di sekitar mulut).
-Nada suara mungkin naik seiring pengulangan
-Kadang suara anak seperti tercekat, udara atau suara tertahan selama beberapa detik.
-Jika anak mengalami kegagapan dalam 10% lebih pembicaraannya, maka kegagapannya dianggap cukup parah.
E.Makalah yang Berkaitan dengan Gagap Bicara
Penelitian terdahulu tentang gangguan gagap bicara ini diuraikan oleh Adek Thia di dalam blognya melalui situs internet http://pengeliminirgagapbicara.blogspot.com.html, makalah tersebut berjudul “Pengeliminir Gagap Bicara”.
Pemicu munculnya gagap bicara, kesulitan penderita gagap bervariasi dari satu situasi ke situasi lain. Misal penderita gagap dapat berbicara normal atau lancar bila ia sedang sendiri, berbisik atau menyanyi, serta bila si penderita berada dalam lingkungan yang lebih muda daripada dirinya dan di antara orang-orang yang ia pikir lebih rendah posisinya.
Serangan gagap akan terjadi apabila ia harus berbicara di hadapan orang-orang yang ia pikir memiliki kelebihan darinya. Frekuensi serangan gagap akan menjadi sering ketika ia merasa malu, rendah diri, atau terlampau menyadari kondisi dirinya.
Dari hasil studi literatur ada beberapa cara mengeliminir gagap bicara, yaitu terbagi menajadi dua secara garis besar:
-Medis atau eksternal
-Psikologis atau internal
a.Pengeliminir Gagap secara Medis
Dewasa ini kecanggihan teknologi di bidang kesehatan sangat maju. Dengan berbagai jenis terapi yang ada penyakit bisa disembuhkan dan aman untuk digunakan. Misalnya: terapi holistic, hypnoterapi, NLP (Neuro Linguistic Programming), dan lainnya.
1.Terapi holistic
Terapi holistic yang terdiri dari gabungan hypnoterapi, psikoterapi, NLP Therapy, teknik-teknik penngembangan diri dari NLP, pijat syaraf (Voice Nerve Massage) serta teknik Instant Public Speaking.
Para ahli therapis mampu menyembuhkan gagap ini dengan satu kali terapi holistic, kemajuan kesembuhan sangat cepat.
2.Hypnoterapi
Hypnoterapi cukup akrab ditelinga kita. Hypnotherapy adalah terapi yang dilakukan pada subyek dalam hypnosis. Kata “hypnosis” kependekan dari istilah James Braid’s (1843) “neurohynotism”, yang berarti “tidurnya sistem saraf”. Orang yang terhipnotis menunjukan karakteristik tertentu yang berbeda dengan yang tidak, yang paling jelas adalah mudah disugesti. Hypnotherapy sering digunakan untuk memodifikasi perilaku subyek, isi perasaan, sikap, juga keadaan seperti kebiasaan disfungsional, kecemasan, sakit sehubung stress, manajemen rasa sakit, dan perkembangan pribadi. (Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).
Cara atau teknis hypnotherapy penderita gagap bicara yakni melewati beberapa proses. Pertama dilakukan intake interview yang harus hati-hati dan sangat empati agar tidak menambah stress pasien.
Kemudian harus cukup dengan holistic yakni selain self labeling (belief system) yang diubah, trauma healing juga diajarkan instant relaxation dimanapun berada.
Gagap yang parah, mutlak harus ditambah dengan facial massage (hasil penelitian pribadi saya) secara bertahap dan diberi pekerjaan rumah dalam hal “berbicara” sampai level tertentu. Karena hardwere saraf-saraf di wajah menjalankan fungsi berbicara, biasanya sangat kaku, sehingga “perintah” berbicara dari otaknya tidak dapat dengan sempurna dilaksanakan oleh organ-organ alat bicara.
3.NLP (Neuro Linguistic Programming)
Membangun kembali citra diri atau sugesti dengan bahasa yang mudah diterima oleh otak dan tersimpan dengan baik sehingga mampu menjadi kordinator seluruh sistem organ. Sehingga semua komponen tubuh beserta saraf saling bekerja sama untuk mendapat hasil yang positif (Sandy Mac Greorge. Piece of Mind).
NLP sendiri sulit untuk didefinisiksn bahkan para pakar dan pendiri NLP masih memberikan definisi berlainan agar para peserta mudah memahami manfaat dan tujuan yang akan didapat.
NLP adalah strategi pembelajaran yang ditingkatkan untuk deteksi dan utilisasi pola-pola didalam dunia (John Grinder).
NLP adalah apa saja yang bisa berfungsi dan memberi hasil (Robert Dilts)
NLP adalah studi sistematik tentang komunikasi manusia (Alex von Uhde).
Adapun istilah actual “Neuro linguistic Programming” muncul dari tiga bidang studi utama:
-Neurology ialah tentang otak dan bagaimana kita berfikir
-Linguistic ialah tentang bagaimana kita menggunakan bahasa dan bagaimana dampaknya terhadap kita.
-Programming ialah tentang bagaimana kita mengurutkan tindakan-tindakan.
Richard Bandler dengan singkat menggambarkan NLP sebagai membantu orang belajar bagaimana menggunakan otaknya lebih efektif memacu otak mereka daripada sekedar otak yang memacu mereka.
Bandler dan Ginder pada mulanya berusaha menemukan apa sebenarnya fungsi untuk mencapai hasil positif untuk klien terapi, dengan cara menguji keterkaitan antara perilaku aktual siterapis dengan pemikiran perasaan si klien (Phillip dan Jenny).
b.Pengeliminir Gagap Bicara Secara Psikologis
Penyembuhan atau pengelimiinir gagap bicara dapat secara psikolog mengingat salah satu penyebab dari faktor psikologis.
1.Motivasi dari orang-orang terdekat
-Tenang dan acuhkan saja dan berbicara sabar dengan sang penderita dengan memberikan contoh berbicara dengan pelan dan tenang.
-Berikan contoh latihan mengatur nafas dan kontrol emosi.dengan cara ini anak akan meniru contoh orang tua. Ajak sang anak untuk sama-sama membaca buku cerita yang disukai pelan-pelan dengan sentuhan-sentuhan kecil dibahu dan tangan agar nyaman.
-Berikan pujian jangan dimarahi. Pujian adalah motivasi secara tidak langsung yang membuat sang anak lebih bersemangat untuk berbicara.
2.Latihan wicara
-Latihan bicara keras, kalau malu lakukan dikamar tertutup rapat.
-Latihan pidato sendiri.
-Kalau perlu berbicara sendirian dengan benda mati.
3.Adanya fasilitas
-Dipaksa untuk berbicara kepada orang banyak.
-Berbicara kepada khalayak ramai (pidato, ceramah, dan menjadi penyiar).
-Diberi motivasi agar mau berbicara.
4.Lebih menggali potensi
Manusia diciptakan dengan sebaik-baik bentuk sehingga apa yang Allah SWT titipkan dipergunakan dengan maksimal dan amanah yakni digunakan sebagai fasilitas rukuk dan sujud kita pada Allah. At-tin: 4.
Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun orang sholeh dan amanah bukan menjadi minder justru akan menutupi dengan kelebihannya. Serta terus menggali potensi yang tersembunyi.
Adanya semangat untuk bersaing dan tidak takut untuk mencoba.
BAB III
HASIL TEMUAN DAN ANALISIS
A.Identitas Anak
a.Data Anak
Nama : Rahmi Yulita
Jenis kelamin : Perempuan
TTL : Sijunjung, 26 Juli 2003
Anak ke : 1
Agama : Islam
Nama Sekolah : SD Negeri 13 Sijunjung
Alamat : Kenagarisn Sungai Batuang, Kab. Sijunjung
b.Data Orangtua
Nama Ayah : Yanto
TTL : Sijunjung, 2 Februari 1978
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : Sijunjung
Nama Ibu : Helmi Yulita
TTL : Sijunjung, 8 Juli 1987
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kenagarian Sungai Batuang, Kab. Sijunjung
Kakek : Si Am
TTL : Sijunjung, 10 April 1950
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani
Alamat : Kenagarian Sungai Batuang, Kab. Sijunjung
B.Riwayat Anak
a.Riwayat kelahiran
Kehamilan
Mengalami keguguran sebelumnya? :Tidak
Merasa bingung/sedih/kesal karena : Tidak
Anak tergolong yang diinginkan? :Ya
Kelahiran
Umur kandungan : Cukup
Saat kelahiran : biasa dengan cara : Normal
Tempat kelahiran : di rumah sendiri
Ditolong oleh : Bidan
Berat badan bayi : 3,6 kg
b.Riwayat makanan
Menetek ibu hinggga umur : 2 tahun
Minum susu kaleng dari umur : 8 bulan
Kualitas makanan : baik
Kuantitas makanan : cukup
c.Riwayat perkembangan fisik
Telukup : 3 bulan, duduk : 6 bulan, berdiri : 9 bulan
Berjalan : 13 bulan
Berbicara kata-kata pertama : 3 tahun
Berbicara dengan kalimat lengkap : 4 tahun
Kesulitan dalam berbahasa : 6 tahun
d.Faktor sosial dan personal
Hubungan dengan saudara (kandung) : baik
Hubungan dengan teman : kurang
Hobi : nonton
Minat : bernyanyi
Sikap orangtua terhadap anak : baik
Penerimaan dan tanggung jawab : cukup
Sikap terhadap masalah belajar : cukup
e.Riwayat pendidikan
Masuk TK umur : 5 tahun
Bantuan yang pernah terima anak : belum pernah
Sikap anak terhadap guru : baik
Sikap anak terhadap sekolah : baik
C.Analisis
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan di lapangan tepatnya di Nagari Sungai Batuang, Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung. Menjadi subjek penelitian yaitu seorang anak perempuan yang bernama Rahmi Yulita. Dari observasi yang dilakukan, kasus ini memang mempunyai masalah kegagapan. Ia sering mengulang-ulang kata dan kesulitan mengucapkan huruf-huruf tertentu ketika berbicara. Dia mengalami salah satu gangguan berbicara yaitu gagap bicara.
Dia menderita gagap bicara semanjak masuk sekolah dasar saat berumur 6 tahun, dari data riwayat si penderita gagap tersebut di atas mulai dari proses kehamilan sampai masuk jejang pendidikan sekolah dasar si penderita termasuk ke dalam kategori anak yang normal karena sejak proses kehamilan sampai ibunya melahirkan dalam keadaan normal.
Rahmi Yulita menurut keterangan ibunya dia mengalami gangguan berbahasa sejak berumur 6 tahun tepatnya saat duduk di bangku kelas satu sekolah dasar dan belum pernah mendapatkan bantuan baik medis maupun psikologis dari gangguan berbahasa gagap bicara yang dideritanya. Ada dua jenis gagap berbicara yaitu stammering adalah kesulitan berbicara dan suttering adalah kesulitan mengeluarkan kata-kata tertentu. Rahmi Yulita termasuk kepada orang yang mengalami gagap berbicara suttering adalah kesulitan mengeluarkan kata-kata tertentu, karena dari observasi yang dilakukan dia sangat susah mengucapkan kata-kata yang berawalan huruf A misalnya ketika mengucapkan kata mama (a-a-a-ama) dan K misalnya ketika mengucapkan kata kemari (k-k-k-kemari).
Gagap suttering ini atau jenis gagap kesulitan mengeluarkan kata-kata tertentu juga mempunyai tiga fase yaitu gagap perkembangan, gagap sementara, dan gagap menetap, dari fase-fase tersebut si penderita termasuk kepada kelompok fase gagap sementara atau gagap ringan sebab si penderita mulai mengalami gagap bicara saat berumur 6 tahun, ketika dia memasuki lingkungan baru yang lebih luas yaitu saat memasuki lingkungan sekolah serta pergaulan yang baru.
Di pandang dari faktor penyebab gagap bicara yaitu pada faktor fisiologis yang berkaitan dengan masalah genetik, orang tua dari subjek observasi yang dilakukan memberikan keterangan bahwa ayah kandung dari si penderita juga mengalami gagap bicara yang juga dideritanya sejak kecil dan itu berlangsung sampai sekarang. Serta orang tua laki-laki dari si ayah (kakek dari Rahmi Yulita) juga mengalami gangguan berbahasa gagap bicara dan ini juga dideritanya sejak kecil juga masih gagap bicara sampai saat sekarang ini.
Faktor penyebab penderita gagap bicara dari observasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa, Rahmi Yulita menderita gagap bicara yang tergolong kepada faktor fisiologis yaitu berkaitan dengan masalah genetik atau gangguan organis. Sebab ayah dan kakek dari si penderita sudah lebih dahulu mengalami gangguan berbahasa yaitu gagap bicara. Jadi, gagap bicara yang diderita Rahmi Yulita merupakan turunan dari ayah dan kakeknya.
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Gagap merupakan suatu gangguan bicara dimana aliran bicara terganggu tanpa disadari dengan adanya pengulangan dan pemanjangan suara, suku kata, kata atau frasa, serta jeda atau hambatan tak disadari yang mengakibatkan gagalnya produksi suara. Kalau dalam komunikasi, gagap merupakan salah satu gangguan irama kelancaran (disritmia) dalam tatanan ujaran.
Kondisi gagap pada anak bervariasi dari yang ringan sampai berat. Pada gagap yang berat, selain sulit atau bahkan tak mampu mengucapkan kata dengan huruf awal b, d, s, dan t, juga sering kali diikuti oleh gerakan berulang pada bagian tubuh yang tak bisa dia kendalikan yang terjadi pada wajah atau gerak-gerak kecil pada bagian punggung yang berulang dan tak terkendali. Napasnya pun relatif lebih cepat. Serangan gagap ini dapat terjadi setiap saat dan pada situasi-siatuasi tertentu seperti harus berbicara di hadapan orang-orang yang dianggapnya memiliki kelebihan daripada dirinya.
Sementara pada gagap yang ringan, anak dalam keadaan tertentu dapat bicara normal dan lancar saat sedang sendiri, berbisik, menyanyi, dan diantara orang-orang yang dia anggap lebih rendah posisi atau usianya dibanding dirinya. Serangan gagap bisa dialami bila ia merasa malu, rendah diri atau terlampau menyadari kondisi dirinya.
Gagap tidak akan berlanjut sampai dewasa bila anak diterapi dengan baik dan segera. Selain itu juga dibutuhkan dukungan dari lingkungan keluarga dan sekitarnya. Untuk masalah kecemasannya bisa dikonsultasikan ke psikolog, masalah bicaranya ke terapis wicara, dan masalah performance/kinerjanya keterapis okupasi.
B.Saran
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan baik oleh orang tua ataupun guru dalam menghadapi anak yang gagap:
-Menjadi contoh penutur yang baik yaitu dengan berbicara jelas, perlahan, tidak memburu-buru diri sendiri.
-Tidak memberi label/cap apapun tentang cara bicara anak (seperti "gagap", "tidak lancar").
-Tidak memberi perhatian khusus terhadap pengulangan-pengulangan yang dilakukan anak.
-Tidak mengatakan "Pelan-pelan bicaranya, Sayang" atau "Tenang, Nak... Tenang" pada anak.
-Beri anak kesempatan seluas-luasnya untuk bicara tanpa interupsi.
-Tidak membantu mengucapkan kata-kata untuk anak ketika ia sedang bicara, juga melarang orang lain melakukan hal itu untuk anak.
-Mencegah orang lain (terutama saudaranya) mengejek atau meniru-niru cara bicara anak.
-Sering-sering menyediakan waktu khusus untuk mengobrol, membacakan buku, atau bermain dengan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Adek Thia. 30 September 2011. Artikel: Pengeliminir Gagap Bicara, (Online), (http://pengeliminirgagapbicara.blogspot.com/2011/09/pengeliminir-gagap-bicara.html, diakses 14 Juni 2012).
Chaer, Abdul. 2003. Psikolinguistik Kajian Teoritik. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA.
http://id.wikipedia.org/wiki/Gagap
Jatmiko. 19 Oktober 2010. Artikel: Gangguan Berbahasa, (Online), (http://micocaem89.blogspot.com/2010/10/makalah-psikolinguistik.html, diakses 6 Juni 2012).
Joko Kusmanto. 30 September 2003. Artikel: (Balita Anda) Permasalahan Gagap, (Online), (http://www.mail-archive.com/balita-anda@balita-anda.com/msg15866.html, diakses 17 Juni 2012).
Ruth Novasari. 24 September 2009. Artikel: Gagap pada Anak (Penyebab dan Terapinya), (Online), (http://16happyday.blogspot.com/2009/09/gagap-pada-anak-penyebab-dan-terapinya.html, diakses 6 Juni 2012).
www.hipno-bicara.blogspot.com
-
No comments:
Post a Comment