Cerita
dalam novel Anak dan Kemenakan ini
berawal dari kedatangan pemuda
Minangkabau yang telah menyelesaikan pendidikannya di negeri Belanda, dengan
membawa gelar master dan doktor dalam bidang kehakiman. Setelah sampai di tanah
air tempat kelahirannya ia disambut dengan gembira oleh penduduk Padang atas
keberhasilannya di rantau dengan membawa oleh-oleh yang orang Padang belum
mempunyai kala itu. Pemuda Minang itu bernama Mr. Dr. Muhammad Yatim.
Mr.
Dr. Muhammad Yatim yang biasa dipanggil Mr. Yatim ini merupakan anak Sutan Alam
Sah seorang bangsawan kota Padang yang waktu itu menjabat pekerjaan Hopjaksa di
Padang dan ia sangat disegani penduduk Padang. Ibunya bernama Sitti Mariama
yang juga berasal dari keluarga bangasawan. Merekalah yang menyekolahkan Mr.
Yatim sampai kenegeri Belanda dengan mendapatkan gelar yang tinggi, bahkan
sesampai di tanah airnya pun mendapatkan pangkat yang tinggi di kantor
kehakiman kota Padang.
Keberhasilan
Mr. Yatim ini disambut gembira oleh penduduk Padang, terutama oleh seorang
saudagar kaya raya kota Padang yang bernama Baginda Mais mengambil inisiatif
untuk mengadakan perayaan penyambutan atas kedatangan Mr. Yatim ini. Acara itu
dipersiapkan Baginda Mais dengan begitu meriahnya, serta mengundang
pejabat-pejabat tinggi kota Padang dan penduduk Padang juga diperbolehkan
menghadiri acara ini. Baginda Mais mengadakan acara ini selain dalam rangka
menyambut Mr. Yatim ternyata di balik itu semua dia juga mempunyai rencana lain
yaitu dia ingin mengawinkan putrinya Sitti Nurmala dengan Mr. Yatim. Rencana
Baginda Mais ini dikatakan kepada Sutan Alam Sah ayah Mr. Yatim, tetapi Sutan
Alam Sah sudah mempunyai rencana yang lain pula bahwa ia ingin menikahkan
anaknya Mr. Yatim dengan kemenakannya Puti Bidasari. Mendengar pernyataan Sutan
Alam Sah membuat Baginda Mais kecewa, ia pun berusaha membatalkannya dengan
membujuk Puti Renosari ibu Puti Bidasari agar menikahkan Puti Bidasari dengan
Sutan Malik yang merupakan kemenakan berketurunan tinggi Sutan Pamenan.
Bujukan
Baginda Mais diterima oleh Puti Renosari, Puti Renosari pun pergi ke rumah
Sutan Alam Sah untuk membicarakan rencana itu. Sesampai di rumah Sutan Alam Sah
terjadilah pertengkaran antara kakak beradik ini. Puti Renosari merupakan kakak
Sutan Alam Sah tidak menyetujui Puti Bidasari menikah dengan Mr. Yatim, karena
Puti Renosari mengetahui bahwa Mr. Yatim bukan anak kandung kandung Sutan
Baheram melainkan anak seorang tukang pedati yang hina. Puti Renosari tidak
ingin bermenantukan orang yang tidak sederajat tingkat kebangswanan dengan
keluarganya, walaupun Mr. Yatim berpangkat tinggi dan telah diangkat derajatnya
oleh Sutan Alam Sah itu tiada berpengaruh untuk tetap bisa menikah dengan
anaknya karena adat istiadat yang dianut kaum Padang sangat kuat.
Setelah
kejadian itu Sutan Alam Sah pun memaksa Mr. Yatim menerima lamaran Baginda Mais
untuk mau menikah dengan anaknya Sitti Nurmala. Sitti Nurmala merupakan
tunangan sahabat karibnya dr. Aziz, keinginan Sutan Alam Sah tidak dapat ia
tolak karena Mr. Yatim merasa berhutang budi kepada Sutan Alam Sah. Rencana pernikahan
Mr. Yatim dengan Sitti Nurmala dan Puti Bidasari dengan Sutan Malik berhasil
digagalkan oleh dr. Aziz. Akhirnya Mr. Yatim tidak jadi menikah dengan Sitti
Nurmala, karena posisinya digantikan dr. Aziz. Puti Bidasari pun tidak jadi
menikah dengan Sutan Malik.
Pada
suatu waktu datanglah seorang bangsawan dari Inderapura bermana Sutan Ali Akbar
dengan istrinya Puti Rohana untuk mencari kakaknya Sutan Ali Rasyid yang telah
lama menghilang. Mereka menumpang menginap di tempat Sutan Alam Sah, setelah bercakap-cakap
Sutan Ali Akbar melihat cincin yang dipakai Mr. Yatim yang sama dengan cincin
yang ia pakai. Ternyata cincin itu diyakini Sutan Ali Akbar kepunyaan kakaknya
Sutan Ali Rasyid, maka ditelusurilah asal usul Mr. Yatim maka diketahui
ternyata Mr. Yatim anak Puti Nuriah, cucu Sutan Ali Rasyid yang telah lama
meninggal.
Diketahui
asal usul Mr. Yatim yang juga berasal dari keluarga bangsawan tinggi maka
datanglah Sutan Ali Akbar, Puti Rohana, Malim Batuah, Mak Inang, yang juga
ditemani oleh Sutan Alam Sah beserta istrinya Sitti Mariama untuk meminang Puti
Bidasari menjadi istri Mr. Yatim. Lamaran itu diterima dan bahkan langsung
diputuskan hari pernikan mereka kala itu. Resmilah Mr. Yatim dan Puti Bidasari
menikah yang diadakan di rumah bola Medan Perdamaian di mana tempat perayaan
penyambutan Mr. Yatim setelah kembalinya dari Belanda dahulu. Setelah acara
pernikahan itu surat kepindahan Mr. Yatim ke tanah Jawa pun dikabulkan, maka
pindahlah Mr. Yatim ke tanah Jawa bersama istrinya Puti Bidasari.
No comments:
Post a Comment